PENCEGAHAN KECELAKAAN KARENA SINAR LAS
Hampir setiap hari kalo kita melewati jalan-jalan di kota-kota besar di seluruh Indonesia bisa dipastikan kita akan melihat bengkel las ... (yang ga liat pasti kamseupay heheheheh...), dan hampir di seluruh bengkel-bengkel las tersebut tidak memperhatikan atau lebih pas nya tidak peduli dengan keselamatan dirinya dan orang-orang di sekitarnya atas bahaya yang timbul pada saat bekerja seperti cahaya las, ga tau punya ilmu apa yang jelas mereka enjoy aja bekerja padahal WELDER beneran sangat takut akan radiasi yang ditimbulkan dari cahaya las tersebut, nah kalo ga mau kena radiasi cahaya las ada baiknya kita memperhatikan kaidah-kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, untuk melindungi mata kita yang cuma 2 saja ada baiknya memperhatikan hal ini :
1. Memakai
pelindung mata dan muka ketika mengelas, yaitu kedok atau helm las.
2. Memakai
peralatan keselamatan dan kesehatan kerja ( pakaian pelindung ) pakaian kerja ,
apron / jaket las, sarung tangan , sepatu keselamatan kerja ).
3. Buatlah
batas atau pelindung daerah pengelasan agar orang lain tidak terganggu (menggunakan kamar las yang tertutup,
menggunakan tabir penghalang).
Kedok
las dan helm las dilengkapi dengan kaca penyaring (filter) untuk menghilangkan
dan menyaring sinar infra merah dan ultra violet. Filter
dilapisi oleh kaca bening atau kaca plastik yang ditempatkan disebelah luar dan
dalam, fungsinya untuk melindungi filter dari percikan-percikan las.
Adapun
ukuran ( tingkat kegelapan / shade ) kaca penyaring tersebut berbanding lurus
dengan besarnya amper pengelasan.
Berikut
ini ketentuan umum perbandingan antara ukuran penyaring dan besar amper
pengelasan pada proses las busur manual
:
AMPER
|
UKURAN PENYARING
|
Sampai dengan 150 Amper
|
10
|
150 – 250 Amper
|
11
|
250 – 300 Amper
|
12
|
300 – 400 Amper
|
13
|
Lebih dari 400 Amper
|
14
|
semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment