Gratisan

April 22, 2009

Sumber Listrik dan Pengkutuban pada Pengelasan

Sumber listrik atau tenaga menyediakan tegangan dan arus yang butuhkan untuk menghasilkan busur las antara elektroda dan benda kerja. Arus yang dibutuhkan sangat tinggi untuk mencairkan permukaan benda kerja dan ujung elektroda.
Sangat penting menjaga kestabilan arus listrik selama elektrode menghasilkan busur listrik. Jika elektroda terlalu jauh, maka arus yang mengalir akan terhenti sehingga berakibat terhenti pula pembentukan busur las. Sebaliknya, jika terlalu dekat atau menyentuh/ menekan benda kerja, maka busur yang terjadi terlalu pendek/ tidak ada jarak sehingga elektroda akan menempel pada benda kerja, dan jika hal ini agak berlansung lama, maka keseluruhan batang elektroda akan menerima panas yang sama yang berkibat mencairnya keseluruhan batang elektroda tersebut.
Pada saat belum terjadinya busur las disebut “sirkuit terbuka “ ( open circuit voltage /OCV) mesin las akan menghasilkan tegangan sebesar 45 – 80 volt, sedangkan pada saat terjadinya busur las, disebut “sirkuit tertutup” ( close circuit voltage /CCV) tegangan akan turun menjadi 20 – 35 volt.
Memperbesar busur las adalah dengan cara memperbesar/mempertinggi amper yang dapat diatur pada mesin las.
Saat busur las terbentuk, temperatur pada tempat terjadinya busur las tersebut akan naik menjadi sekitar 6000 C, yaitu pada ujung elektroda dan pada titik pengelasan.
Bahan mencair membentuk kawah las yang kecil dan ujung elektroda mencair membentuk butir-butir cairan logam yang kemudian melebur bersama-sama kedalam kawah las pada benda kerja. Dalam waktu yang sama salutan (flux) juga mencair, memberikan gas pelindung di sekeliling busur dan membentuk terak yang melindungi cairan logam. Kecepatan mencair dari elektroda ditentukan oleh jumlah arus listrik yang dipakai.
Seperti yang telah diuraikan pada Kegiatan Belajar sebelumnya ( tentang Mesin Las Busur Manual ) telah dijelaskan bahwa mesin las terdiri dari mesin las AC dan mesin las DC, di mana kedua mesin las ini dapat menghasilkan dan menyediakan tegangan dan arus listrik yang cukup untuk terjadinya proses pengelasan.
Kedua jenis mesin las tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga dalam penggunaannya harus benar-benar diperhatikan agar sesuai dengan bahan yang dilas ataupun teknik-teknik pengelasannya.

No comments: